Bagi wisatawan yang melancong tanpa rombongan, buku panduan perjalanan
amatlah penting, sepenting perjalanan itu sendiri. Buku panduan
menyediakan informasi penting seputar tempat wisata yang menarik, rute
perjalanan, daftar akomodasi, serta petunjuk transportasi umum. Pendek
kata, semua informasi yang dibutuhkan.
Tetapi yang harus diingat,
buku panduan bukanlah kitab suci. Jangan sampai buku panduan membuat
kita malas mencari informasi tambahan — atau hanya mau makan di restoran
yang disebutkan dalam buku serta menginap di hotel yang
direkomendasikan.

Jangan
jadikan buku panduan sebagai kitab suci, artinya, jangan ragu untuk
mencari tempat-tempat lain selain yang direkomendasikan buku tersebut.
Foto: Thinkstock
Buku panduan adalah sumber informasi, bukan tukang perintah yang bisa menentukan kegiatan.
Nah, supaya Anda lebih bijak dalam menggunakan buku panduan perjalanan, simak beberapa kiat berikut ini.
Kenali segmennya
Buku
panduan perjalanan selalu dibuat untuk segmen tertentu. Ada yang
ditujukan bagi backpacker, keluarga, pelancong mewah, serta perjalanan
dengan minat khusus seperti wisata agama dan kuliner. Bahkan, ada buku
panduan perjalanan yang khusus ditulis untuk homoseksual. Sebelum
membeli, pastikan segmennya sesuai.
Pilih edisi terbaru
Sebaiknya
pilih buku panduan yang diterbitkan kurang dari setahun lalu. Buku
panduan perjalanan banyak memuat hal-hal yang berhubungan dengan biaya,
seperti tarif akomodasi, harga makanan dan ongkos transportasi — yang
sangat gampang berubah. Jadi pastikan edisi buku yang dibeli adalah yang
paling gres.
Intip isinya
Banyak buku bertema perjalanan
(terutama terbitan lokal) yang mengaku sebagai panduan wisata, tapi
isinya ternyata hanya cerita jalan-jalan. Supaya tidak terkecoh,
intiplah isinya sebelum membeli. Buku panduan perjalanan yang baik
selalu menyertakan petunjuk penggunaan transportasi umum, daftar
akomodasi, peta, budaya dan sejarah tempat-tempat yang dibahas, serta
informasi penting lainnya untuk pelancong mandiri.
Padukan versi lokal dan luar negeri
Penerbitan
buku-buku panduan perjalanan adalah hal baru dalam dunia pustaka
Indonesia. Itulah sebabnya, buku panduan perjalanan dalam bahasa
Indonesia, yang memberi perspektif lokal, jumlahnya masih sedikit dan
rutenya pun terbatas. Padukan dengan buku panduan berbahasa Inggris yang
lebih lengkap dan rinci.
Perbarui dengan informasi dari internet
Buku
panduan perjalanan yang baik selalu disusun dengan sistematis dan enak
dibaca. Sebelum terbit, naskah buku sudah disunting dan diseleksi oleh
pembaca profesional. Ini berbeda dengan informasi dari Internet yang
ditulis secara acak dan cepat. Padukan keduanya agar informasi yang
didapat semakin lengkap.
Pahami petunjuk teknis
Bagian
paling menarik dari buku panduan perjalanan biasanya ulasan sejarah dan
budaya tempat-tempat yang dikunjungi penulisnya. Namun, jangan sampai
lupa membaca petunjuk teknis seperti cara naik angkutan umum, harga
tiket masuk tempat wisata, serta panduan praktis lainnya. Sebuah tempat
tidak dapat dicapai bila petunjuk teknis tidak dibaca.
Buat catatan tersendiri
Kalau
Anda menggunakan lebih dari satu buku panduan, cukup bawa satu saja
yang memuat informasi paling detail tetapi mudah dibawa. Informasi dari
buku lainnya bisa diringkas dalam catatan khusus yang Anda buat sendiri —
bersama dengan info dari Internet. Kalau sudah mahir melakukannya,
siapa tahu Anda bisa jadi penulis buku juga.
Jangan terpaku pada rekomendasi
Mengapa
harus berjalan jauh hanya untuk mengunjungi restoran yang
direkomendasikan penulis buku? Penjual makanan yang lezat bisa saja ada
di depan mata Anda. Cobalah lebih aktif mengamati kondisi sekeliling.
Saran dari kenalan di perjalanan atau petunjuk warga lokal mungkin saja
jadi panduan terbaik. Terkadang Anda perlu menutup rapat-rapat buku
panduan dan mulai mendengarkan suara-suara di sekeliling.
Sadari ilusi buku panduan
Banyak
pelancong ingin mencontoh sepenuhnya perjalanan yang dilakukan penulis
buku. Bahkan, ada yang terjangkit semacam obsesi untuk melakukan semua
hal yang dilakukan para penulis. Meskipun Anda sangat terkesan dengan
perjalanan yang dilakukan sang penulis, kondisi dan situasi Anda sangat
berbeda. Biasanya, penulis memiliki waktu melancong yang lebih lama dari
orang kebanyakan. Tak heran kalau mereka bisa mengunjungi banyak
tempat.
Tak perlu kecewa kalau Anda tidak bisa melihat semua
tempat menarik yang ditulis dalam buku. Percayalah, semua orang bisa
merasakan perjalanan mengesankan seperti yang dialami penulis. Anda tak
perlu mencontoh orang lain untuk merasakan pengalaman tak terlupakan.
Lakukan dengan cara sendiri!
sumber : http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/232-bijak-menggunakan-buku-panduan-perjalanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar