Minggu, 30 Oktober 2011

Bijak Menggunakan Buku Panduan Perjalanan

Bagi wisatawan yang melancong tanpa rombongan, buku panduan perjalanan amatlah penting, sepenting perjalanan itu sendiri. Buku panduan menyediakan informasi penting seputar tempat wisata yang menarik, rute perjalanan, daftar akomodasi, serta petunjuk transportasi umum. Pendek kata, semua informasi yang dibutuhkan.

Tetapi yang harus diingat, buku panduan bukanlah kitab suci. Jangan sampai buku panduan membuat kita malas mencari informasi tambahan — atau hanya mau makan di restoran yang disebutkan dalam buku serta menginap di hotel yang direkomendasikan.

Jangan jadikan buku panduan sebagai kitab suci, artinya, jangan ragu untuk mencari tempat-tempat lain selain yang direkomendasikan buku tersebut. Foto: Thinkstock

Buku panduan adalah sumber informasi, bukan tukang perintah yang  bisa menentukan kegiatan.

Nah, supaya Anda lebih bijak dalam menggunakan buku panduan perjalanan, simak beberapa kiat berikut ini.

Kenali segmennya


Buku panduan perjalanan selalu dibuat untuk segmen tertentu. Ada yang ditujukan bagi backpacker, keluarga, pelancong mewah, serta perjalanan dengan minat khusus seperti wisata agama dan kuliner. Bahkan, ada buku panduan perjalanan yang khusus ditulis untuk homoseksual. Sebelum membeli, pastikan segmennya sesuai.

Pilih edisi terbaru


Sebaiknya pilih buku panduan yang diterbitkan kurang dari setahun lalu. Buku panduan perjalanan banyak memuat hal-hal yang berhubungan dengan biaya, seperti tarif akomodasi, harga makanan dan ongkos transportasi — yang sangat gampang berubah. Jadi pastikan edisi buku yang dibeli adalah yang paling gres.

Intip isinya


Banyak buku bertema perjalanan (terutama terbitan lokal) yang mengaku sebagai panduan wisata, tapi isinya ternyata hanya cerita jalan-jalan. Supaya tidak terkecoh, intiplah isinya sebelum membeli. Buku panduan perjalanan yang baik selalu menyertakan petunjuk penggunaan transportasi umum, daftar akomodasi, peta, budaya dan sejarah tempat-tempat yang dibahas, serta informasi penting lainnya untuk pelancong mandiri.

Padukan versi lokal dan luar negeri


Penerbitan buku-buku panduan perjalanan adalah hal baru dalam dunia pustaka Indonesia. Itulah sebabnya, buku panduan perjalanan dalam bahasa Indonesia, yang memberi perspektif lokal, jumlahnya masih sedikit dan rutenya pun terbatas. Padukan dengan buku panduan berbahasa Inggris yang lebih lengkap dan rinci.

Perbarui dengan informasi dari internet


Buku panduan perjalanan yang baik selalu disusun dengan sistematis dan enak dibaca. Sebelum terbit, naskah buku sudah disunting dan diseleksi oleh pembaca profesional. Ini berbeda dengan informasi dari Internet yang ditulis secara acak dan cepat. Padukan keduanya agar informasi yang didapat semakin lengkap.

Pahami petunjuk teknis


Bagian paling menarik dari buku panduan perjalanan biasanya ulasan sejarah dan budaya tempat-tempat yang dikunjungi penulisnya. Namun, jangan sampai lupa membaca petunjuk teknis seperti cara naik angkutan umum, harga tiket masuk tempat wisata, serta panduan praktis lainnya. Sebuah tempat tidak dapat dicapai bila petunjuk teknis tidak dibaca.

Buat catatan tersendiri


Kalau Anda menggunakan lebih dari satu buku panduan, cukup bawa satu saja yang memuat informasi paling detail tetapi mudah dibawa. Informasi dari buku lainnya bisa diringkas dalam catatan khusus yang Anda buat sendiri — bersama dengan info dari Internet. Kalau sudah mahir melakukannya, siapa tahu Anda bisa jadi penulis buku juga.

Jangan terpaku pada rekomendasi


Mengapa harus berjalan jauh hanya untuk mengunjungi restoran yang direkomendasikan penulis buku? Penjual makanan yang lezat bisa saja ada di depan mata Anda. Cobalah lebih aktif mengamati kondisi sekeliling. Saran dari kenalan di perjalanan atau petunjuk warga lokal mungkin saja jadi panduan terbaik. Terkadang Anda perlu menutup rapat-rapat buku panduan dan mulai mendengarkan suara-suara di sekeliling.

Sadari ilusi buku panduan


Banyak pelancong ingin mencontoh sepenuhnya perjalanan yang dilakukan penulis buku. Bahkan, ada yang terjangkit semacam obsesi untuk melakukan semua hal yang dilakukan para penulis. Meskipun Anda sangat terkesan dengan perjalanan yang dilakukan sang penulis, kondisi dan situasi Anda sangat berbeda. Biasanya, penulis memiliki waktu melancong yang lebih lama dari orang kebanyakan. Tak heran kalau mereka bisa mengunjungi banyak tempat.

Tak perlu kecewa kalau Anda tidak bisa melihat semua tempat menarik yang ditulis dalam buku. Percayalah, semua orang bisa merasakan perjalanan mengesankan seperti yang dialami penulis. Anda tak perlu mencontoh orang lain untuk merasakan pengalaman tak terlupakan. Lakukan dengan cara sendiri!



sumber : http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/232-bijak-menggunakan-buku-panduan-perjalanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar